Rabu, 16 Januari 2019

Pemasangan Perangkat Jaringan Nirkabel

A. Antena


    • Antena Omnidirectional


    Antena omni mempunyai sifat umum radiasi atau pancaran sinyal 360-derajat yang tegak lurus ke atas. Omnidirectional antena secara normal mempunyai gain sekitar 3-12 dBi. Yang digunakan untuk hubungan Point-To-Multi-Point ( P2Mp) atau satu titik ke banyak titik di sekitar daerah pancaran. Yang baik bekerja dari jarak 1-5 km, akan menguntungkan jika client atau penerima menggunalan directional antenna atau antenna yang ter arah. Yang ditunjukkan di bawah adalah pola pancaran khas RFDG 140 omnidirectional antena. Radiasi yang horisontal dengan pancaran 360-derajat. Radiasi yang horisontal pada dasarnya E-Field yang berbeda dengan polarisasi yang vertikal adalah sangat membatasi potongan sinyal yang di pancarkan. Antena ini akan melayani atau hanya memberi pancaran sinyal pada sekelilingnya atau 360 derjat, sedangkan pada bagian atas antena tidak memiliki sinyal radiasi.

    Pola radiasi dari antenna Omni

     Antena semi-directional Antena Semi Directional terdiri dari bermacam-macam bentuk dan jenis. Beberapa tipe antena Semi Directional yang sering digunakan bersama wireless LAN adalah antena Patch, Panel dan Yagi.
    • Antena Yagi 

            Antenna adalah perangkat yang diguankan untuk mengirim dan menerima sinyal. Antenna dibuat dengan berbagai bentuk sesuai dengan fungsi penerapanya. Salah satu jenis antenna yang akan penulis bahas adalah antenna Yagi atau juga dikenal Yagi Uda.
            Antenna Yagi adalah jenis antenna radio atau televise yang diciptakan oleh Hidetsugu Yagi dan Dr. Shintaro Uda. Antenna Yagi digunakan secara luas dan merupakan salah satu antenna dengan desain paling sukses dan banyak digunakan untuk aplikasi RF direktif. Antenna Yagi digunakan untuk menerima atau mengirim sinyal radio. Antenna ini dulu banyak digunakan pada Perang Dunia Ke-2 karena antenna ini mudah dibuat dan tidak terlalu ribet.
            Antena Yagi adalah antenna directional, artinya dia hanya dapat mengambil atau menerima sinyal pada satu arah (yaitu depan), olek karena itu antenna ini berbeda dengan antenna dipole standar yang dapat mengambil sinyal sama baiknya dalam setiap arah. Antenna Yagi biasanya memiliki Gain sekitar 3-20 dB.



    Pola radiasi antena yagi



    • Antena Patch

            Pada umumnya patch terbuat dari bahan konduktor seperti tembaga atau emas yang mempunyai bentuk bermacam-macam. Bentuk patch ini bisa bermacam-macam, lingkaran, persegi, persegi panjang, segitiga, ataupun annular ring. Patch ini berfungsi untuk meradiasikan gelombang elektromagnetik ke udara. Patch dan saluran pencatu biasanya terletak diatas substrat. Tebal patch dibuat sangat tipis (t <<  λ0; t = ketebalan patch).


    • Highly-directional Antena highly directional memiliki daerah pancaran sinyal yang terbatas dari tipe antena apapun dan mempunyai gain yang besar dari ketiga group antena tetapi antena jenis ini mempunyai beamwidth yang sangat terbatas dan harus ditujukan secara akurat satu sama lain.




    Pola radiasi antena Highly-directional

    Hasil gambar untuk pola radiasi antena highly directional

    B. Konektor dan Konsep Antena

        1. Konsep Antena Untuk dapat menentukan antena yang cocok, kita harus memahami konsep yang terkait dengan antena. Ada beberapa konsep yang terkait dengan antena antara lain: Polarisasi, Gain, Beamwidth, dan Propagasi

        2. Aksesori antena Pada antena terdapat aksesori yang merupakan komponen yang menyusunnya. Aksesori tersebut antara lain: RF Connector, RF Cable, RF Attenuator,RF Amplifier, Lighting Protector, RF Splitter.

    C. Pointing Antena 
         Pointing Antena Pointing adalah proses pengarahan antena stasiun bumi menuju posisi satelit sehingga didapat sinyal yang maksimum. Untuk dapat melakukan pointing maka perlu adanya pengaturan sudut azimuth dan elevasi.

    >Langkah-langkah pointing antena
    1. Untuk keperluan pointing umumnya antena dipasang dengan polarisasi horizontal.

     2. Arahkan antena sesuai arah yang ditunjukkan kompas dan GPS (kompas secara umum lebih akurat – GPS lebih banyak digunakan untuk menentukan koordinat lokasi untuk dipetakan di dalam perhitungan link budget di software RMW), arah ini kita anggap titik tengah arah (center beam) Modul Jaringan Nirkabel

    3. Geser antena dengan arah yang tetap ke kanan maupun ke kiri center beam, satu per satu pada setiap tahap dengan perhitungan tidak melebihi ½ spesifikasi beam width antena untuk setiap sisi. Misalnya antena 24 db, biasanya memiliki beam width 12 derajat maka, maksimum pergeseran ke arah kiri maupun kanan center beam adalah 6 derajat.

    4. Beri tanda pada setiap perubahan arah dan tentukan skornya, penentuan arah terbaik dilakukan dengan cara mencari nilai average yang terbaik. Parameter utama yang harus diperhatikan adalah signal strenght, noise dan stabilitas link yang bisa dicek misalnya dengan continuous ping dengan beban packet tertentu.

    5. Karena kebanyakan perangkat radio Wireless AP/CPE tidak memiliki utility grafis untuk merepresentasikan signal strenght, noise dsb. (kecuali statistik dan PER) melalui console maka agar lebih praktis, untuk pointing gunakan perangkat radio standar 802.11b/g yang memiliki utility grafis (saat ini sudah jarang karena pada umumnya interface yang tersedia berbasis web, kecuali Mikrotik)

    6. Selanjutnya bila diperlukan lakukan penyesuaian elevasi antena dengan klino meter sesuai sudut antena pada station lawan, hitung berdasarkan perhitungan kelengkungan bumi dan bandingkan dengan kontur pada peta topografi serta hasil pemetaan pada perhitungan link budget di software RMW

    7. Ketika arah dan elevasi terbaik yang diperkirakan telah tercapai maka apabila diperlukan dapat dilakukan pembalikan polarisasi antena dari horizontal ke vertical untuk mempersempdan di kedua titik polarisasi antena harus sama (artinya di sisi lawan polarisasi antena juga harus dibalik menjadi vertical)it beam width dan meningkatkan fokus transmisi, syaratnya kedua titik mempergunakan antena yang sama (grid parabolic) 



    sumber(3) :http://casdoper.blogspot.com/2014/02/antena-mikrostrip.html